MAKALAH
ILMU SOSIAL
BUDAYA DASAR
Pengaruh
Media Komunikasi terhadap Nilai Moral Kehidupan Manusia
DOSEN : CENDERATO. S.Pd.,M.Pd
Disusun:
O
L
E
H
NAMA : KERLIN
NIM : 14 03 000 364-31
SEMESTER : III
(tiga)

PROGRAM STUDI
BIOLOGI (SI)
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KAPUAS
SINTANG
2015
DAFTAR
ISI
COVER............................................................................................................. i
DAFTAR
ISI.................................................................................................... ii
A. LATAR
BELAKANG.............................................................................. 1
B. PERMASALAHAN.................................................................................. 2
1.
Apakah definisi dari media komunikasi ?........................................... 2
2.
Apakah dampak negatif dari perkembangan media
komunikasi ?..... 2
3.
Apakah dampak positif dari perkembangan media
komunikasi ?...... 2
4.
Bagaimana cara menghindari bahayanya media komunikasi ?........... 2
C. LANDASAN
TEORI................................................................................ 3
1.
Nilai.................................................................................................... 3
2.
Moral................................................................................................... 4
D. PEMBAHASAN....................................................................................... 5
1.
Pengertian........................................................................................... 5
2.
Dampak berkembangnya media komunikasi...................................... 6
3.
cara menghindari bahaya media komunikasi...................................... 8
E. PENUTUP............................................................................................... 10
1.
Kesimpulan....................................................................................... 10
2.
Saran................................................................................................. 10
DAFTAR
PUSTAKA.................................................................................... 11
F.
A. LATAR
BELAKANG
Sebagai makhluk sosial yang hidup
dalam lingkungan, manusia tidak bisa terlepas dari segala sesuatu yang bersifat
interaksi dalam kehidupan. Interaksi mutlak dilakukan dalam kehidupan
sehari-hari untuk melangsungkan kehidupan sebagaimana mestinya. Dalam interaksi
terdapat banyak sekali aspek, yang utama di antaranya adalah nilai moral. Nilai
moral selalu ada dalam kehidupan manusia meskipun tak banyak manusia yang
meyadari keberadaan dari nilai moral itu sendiri. Seluruh kegiatan manusia di
permukaan bumi ini dipenuhi oleh nilai dan moral.
Keberadaan nilai moral tidak bisa
dipisahkan dari kehidupan manusia, meski semakin hari semakin banyak
permasalahan yang terjadi yang menyangkut dengan nilai moral tersebut.
Permasalahan-permasalahan nilai moral memang semakin marak terjadi pada zaman
ini, namun hal tersebut tidak boleh memudarkan kekuatan nilai norma yang ada
dalam kehidupan manusia.
Selain itu Perkembangan teknologi di
Indonesia sangat pesat. Informasi dapat diterima dengan mudah dan cepat dari
mana saja dan kapan saja. Perkembangan teknologi ini juga semakin mempermudah
kinerja dalam berbagai bidang. Seperti pada bidang komunikasi semakin mudah
dengan adanya internet, telephone, dan lainnya. Hal tersebut tentunya memiliki
dampak yang beragam pada kehidupan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Dapak tersebut memiliki pengaruh yang besar terhadap nilai moral manusia.
Oleh karena itu, melalui makalah ini, penulis
ingin mengkaji lebih dalam tentang nilai moral serta menghubungkan kajian
dengan kenyataan dilapangan yang berupa permasalahan atau penyimpangan nilai
moral agar lebih dapat memahami serta memperbaiki keberadaan nilai moral dalam
kehidupan, terutama kehidupan pribadi.
B. PERMASALAHAN
Kehidupan
masusia di masa zaman modern ini, Sangatlah jauh berbeda dengan zaman dahulu
dimana kehipun pada zaman modern ini manusia cendrung lebih ingin hidup sendiri
dan kurangnya bersosialisasi dengan lingkungan sekitar terutama dalam
berkumonikasi.
Dengan
berkembangnya teknologi dalam media komunikasi yang canggih manusia lebih
cendrung ke bersosialisasi yang secara tidak langsung dari pada langsung
sebagai contoh bersosialisai yang tidak langsung adalah dengan media internet,
TV. Radio, hanphone dan lain sebagainya.
Dalam
perekembangan teknologi dalam hal media berkomukasi tentu dengan tujuan agar
meningkatkan hidup manusia lebih sejahtra dan tidak dapat dipungkiri dalam
perkembangan teknologi dalam media komunikasi ini mendatangkan pengaruh dan
dampak yang baik buruk atau positif negatif. Tentu dalam hal ini akan merubah
nilai moral yang termuat dalam diri manusia.
Dari uraian
permasalahan diatas, perumusan masalah yang dapat kita ambil adalah:
1.
Apakah definisi dari media komunikasi ?
2.
Apakah dampak negatif dari perkembangan media
komunikasi terhadap nilai moral dalam kehidupan manusia ?
3.
Apakah dampak positif dari perkembangan media
komunikasi terhadap nilai moral dalam kehidupan manusia ?
4.
Bagaimana cara menghindari bahayanya media komunikasi
terhadap nilai moral dalam kehidupan manusia ?
C. LANDASAN
TEORI
1.
Nilai
Dalam Kanal
pendidikan, istilah nilai mengacu pada aksiologi pendidikan, sejauh mana
pendidikan itu memunculkan dan menerapkan nilai atau moral kepada peserta didik
Pengertian nilai
menurut para ahli
a.
Menurut Fraenkel “A Value is an idea-
a concept about- what some thinks is important in life ( nilai adalah ide
atau konsep tentang apa yang dipikirkan seseorang atau dianggap penting oleh
seseorang)
b.
Danandjaja, nilai merupakan
pengertian-pengertian (conceptions) yang dihayati seseorang mengenai apa
yang lebih penting atau kurang penting, apa yang lebih baik atau kurang baik,
dan apa yang lebih benar atau kurang benar.
c.
Kluckhohn Nilai adalah konsepsi
(tersurat atau tersirat, yang sifatnya membedakan individu atau ciri-ciri
kelompok) dari apa yang diinginkan, yang memengaruhi tindakan pilihan terhadap
cara, tujuan antar dan tujuan akhir. Defenisi ini berimplikasi terhadap
pemaknaan nilai-nilai budaya, seperti yang diungkapkan oleh Brameld dalam
bukunya tentang landasan-landasan budaya pendidikan. Dia mengungkapkan ada enam
implikasi terpenting, yaitu sebagai berikut:
1)
Nilai merupakan konstruk yang melibatkan
proses kognitif (logis dan rasional) dan proses ketertarikan dan penolakan
menurut kata hati.
2)
Nilai selalu
berfungsi secara potensial, tetapi tidak selalu bermakna apabila diverbalisasi.
3)
Apabila hal itu berkenaan dengan budaya, nilai
diungkapkan dengan cara unik oleh individu atau kelompok.
4)
Karena kehendak tertentu dapat bernilai atau tidak,
maka perlu diyakini bahwa pada dasarnya disamakan (aquated) dari pada
diinginkan, ia didefenisikan berdasarkan keperluan system kepribadian dan sosial
budaya untuk mencapai keteraturan dan menghargai orang lain dalam kehidupan sosial.
5)
Pilihan diantara nilai-nilai alternative dibuat dalam
konteks ketersediaan tujuan antara (means) dan tujuan akhir (ends)
6)
Nilai itu ada, ia merupakan fakta alam, manusia,
budaya, dan pada saat yang sama ia adalah norma-norma yang telah disadari.
Dari beberapa pendapat para ahli diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa nilai itu adalah sesuatu hal yang bersifat abstrak, seperti
penilaian baik atau buruknya sesuatu, penting atau kurang penting, apa yang
lebih baik atau kurang baik, dan apa yang lebih benar atau kurang benar yang
dapat mempengaruhi perilaku manusia dalam bertindak atau berbuat sesuatu hal
dalam kehidupan sosial.
2.
Moral
Moral
berasal dari bahasa latin mores yang berarti adat kebiasaan. Dalam bahasa Indonesia moral berarti
akhlak atau kesusilaan yang mengandung makna tata tertib batin yang menjadi pembimbing
tingkah laku batin dalam hidup. Istilah moral dapat dipersamakan dengan
etik,akhlak,kesusilaan,dan budi pekerti.Dalam
hubungannya dengan nilai, moral adalah bagian dari nilai, yiatu nilai moral. Nilai moral berkaitan dengan perilaku
manusia tentang hal baik-buruk.
a.
pengertian
Moral Menurut Chaplin: Moral mengacu pada akhlak yang sesuai dengan
peraturan sosial, atau menyangkut hukum atau adat kebiasaan yang mengatur
tingkah laku.
b.
Pengertian
Moral Menurut Hurlock: moral adalah tata cara, kebiasaan,
dan adat peraturan perilaku yang telah menjadi kebiasaan bagi anggota suatu
budaya.
c.
Pengertian
Moral Menurut Wantah: Moral adalah sesuatu yang berkaitan
atau ada hubungannya dengan kemampuan menentukan benar salah dan baik buruknya
tingkah laku.
Dari
tiga pengertian moral di atas, dapat disimpulkan bahwa Moral adalah suatu
keyakinan tentang benar salah, baik dan buruk, yang sesuai dengan kesepakatan
sosial, yang mendasari tindakan atau pemikiran. Jadi, moral sangat berhubungan
dengan benar salah, baik buruk, keyakinan, diri sendiri, dan lingkungan sosial.
D. PEMBAHASAN
1.
Pengertian
Komunikasi adalah proses yang menyangkut
hubungan manusia dengan lingkungan sekitarnya. Tanpa komunikasi manusia jadi
terpisah dari lingkungan. Namun tanpa lingkungan komunikasi menjadi kegiatan
yang tidak relevan. Dengan kata lain manusia berkomunikasi karena perlu
mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Dalam berkomunikasi,manusia tentunya
memerlukan media komunikasi.
Media komunikasi adalah semua sarana
yang dipergunakan untuk memproduksi, mereproduksi, mendistribusikan atau
menyebarkan dan menyampaikan informasi. Media komunikasi sangat berperan dalam
kehidupan masyarakat. Proses pengiriman informasi di zaman keemasan ini sangat
canggih. Teknologi telekomunikasi paling dicari untuk menyampaikan atau
mengirimkan informasi ataupun berita karena teknologi telekomunikasi semakin
berkembang, semakin cepat, tepat, akurat, mudah, murah, efektif dan efisien.
Berbagi informasi antar Benua dan Negara di belahan dunia manapun semakin
mudah.
Pengertian
komunikasi menurut beberapa ahli.
a.
Pengertian komunikasi menurut William J.
Seller adalah suatu proses dimana simbol nonverbal dan verbal dikirimkan,
diterima dan diberi makna.
b.
Pengertian komunikasi menurut Raymond
Ross adalah suatu proses yang menyortir, memilikh dan mengirim simbolsimbol
yang sedemikian rupa sehingga dapat membantu pendengar dalam membangkitkan daya
respon atau pemaknaan dari sebuah pemikiran yang selaras dengan yang dimaksud
oleh komunikator.
c.
Pengertian komunikasi menurut Onong
Uchjana Effendy adalah suatu proses dalam menyampaikan pesan dari seseorang
kepada orang lain dengan bertujuan untuk memberitahu, mengeluarkan pendapat,
mengubah pola sikap atau perilaku baik langsung maupun tidak langsung.
d.
Pengertian komunikasi menurut Colin
Cherry adalah suatu proses yang pihak-pihak saling menggunakan informasi dalam
mencapai tujuan secara bersama dan mengaitkan hubungan antar penerus rangsangan
dan pembangkitan balasannnya.
e.
Pengertian komunikasi menurut Forsdale
adalah sebuah proses yang dalam sistem terbentuk dan dipelihara serta diubah
dengan bertujuan agar sinyal-sinyal yang dikirimkan dan dapat diterima dengan
dilakukan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.
2.
Dampak perkembangan media komunikasi terhadap nilai
moral dalam kehidupan manusia.
a.
Dampak negatif
1)
Timbulnya
jenis kejahatan baru. Kejahatan yang timbul antara lain penipuan, pencurian
nomor kartu kredit, pornografi, pengiriman email sampah (spam), pengiriman
virus, penyadapan saluran telepon, memata-matai aktivitas seseorang (spyware),
dan mengacaukan trafik jaringan. Kejahatan-kejahatan ini sulit dideteksi karena
dikerjakan dengan fasilitas TIK, salah satunya internet.
2)
Maraknya
perilaku menyimpang yang terjadi di kalangan masyarakat pada umumnya dan remaja
pada khususnya. Perilaku menyimpang disebabkan oleh merosotnya moral yang ada
di masyarakat. Kurangnya filterisasi akan informasi serta budaya yang diterima
dari TIK menjadi faktor pokok timbulnya permasalahn ini. Hal yang seharusnya
salah justru dibenarkan dan yang benar justru disalahkan. Perilaku yang melawan
norma yang ada di masyarakat pun kian merebak, tak hanya pada kalangan remaja
atau pelajar saja yang memang masih labil, tetapi juga pada masyarakat
“dewasa”.
3)
Menurunnya
tingkat kepercayaan kepada lingkungan sekitar.
Kemudahan akses informasi semakin melemahkan rasa percaya pada orang-orang sekitar. Banyak orang justru lebih men-”dewa”-kan internet (khususnya) untuk mencari informasi dibandingkan bertanya langsung pada orang sekitar yang secara umum mengetahui. Atau bahkan mereka pun kadang sudah sulit sekali percaya pada polisi lalu lintas untuk menanyakan jalan sekalipun. Rasanya kalau tidak “googling” tidak afdol.
Kemudahan akses informasi semakin melemahkan rasa percaya pada orang-orang sekitar. Banyak orang justru lebih men-”dewa”-kan internet (khususnya) untuk mencari informasi dibandingkan bertanya langsung pada orang sekitar yang secara umum mengetahui. Atau bahkan mereka pun kadang sudah sulit sekali percaya pada polisi lalu lintas untuk menanyakan jalan sekalipun. Rasanya kalau tidak “googling” tidak afdol.
4)
Kurangnya
ruang privasi. Hadirnya
situs-situs jejaring sosial tidak hanya membantu untuk menghubungkan individu
yang satu dengan yang lain atau dengan kelompoknya. Layanan ini memberikan
penggunanya kebebasan untuk membuka diri dan melihat-lihat info serta privasi
orang lain. Privasi bukan lagi menjadi barang mahal.
5)
Masuknya
budaya asing yang kurang baik dan tidak difilter.
Banyak budaya asing, baik penampilan maupun gaya hidup, yang masuk ke kelompok-kelompok masyarakat. Tidak hanya budaya baik yang ada, tetapi budaya yang kurang baik pun dapat masuk dan lambat laun apabila tidak difilter secara dini, budaya tersebut bukannya membangun tapi malah justru mengerogoti budaya asli yang ada di kelompok tersebut.
Banyak budaya asing, baik penampilan maupun gaya hidup, yang masuk ke kelompok-kelompok masyarakat. Tidak hanya budaya baik yang ada, tetapi budaya yang kurang baik pun dapat masuk dan lambat laun apabila tidak difilter secara dini, budaya tersebut bukannya membangun tapi malah justru mengerogoti budaya asli yang ada di kelompok tersebut.
6)
Meningkatnya
angka pengangguran. Masalah yang
satu ini sangat menarik perhatian. Kini, teknologi seolah-olah menggantikan
manusia dalam segala bidang, termasuk pekerjaan. Kreatifitas manusia pun
menjadi tumpul. Mereka menjadi tergantung akan teknologi. Hampir semua
pekerjaan dilakukan oleh mesin-mesin otomatis. Sehingga makin banyak
pengangguran karena tenaga mereka tergantikan oleh mesin-mesin otomatis
tersebut.
b.
Dampak positif
1)
Informasi
yang ada di masyarakat dapat langsung dipublikasikan dan diterima oleh
masyarakat. Sumber informasi
tidak hanya berasal dari satu orang saja. Dalam masyarakat, semua orang dapat
menjadi sumber informasi. Setiap orang dapat saling bertukar informasi satu
sama lain. Informasi itu pun menyebar sampai kepada seluruh lapisan masyarakat
dengan cepat melalui media-media TIK yang ada.
2)
Hubungan
sosial antar masyarakat dapat berlangsung dimana saja dan kapan saja.
A berada di kota Bandung dan B berada di kota Makassar.
Mereka berkomunikasi melalui ponsel. Mereka saling mengabarkan kondisi satu
sama lain dan saling bertukar cerita. Itulah sedikit gambaran pemafaatan TIK
dalam hubungan interaksi sosial. Walaupun berjauhan dan berada dalam zona waktu
yang berbeda, mereka tetap dapat berkomunikasi dan saling bertukar informasi.
3)
Sosialisasi
kebijakan pemerintah dapat lebih cepat disampaikan kepada masyarakat.
Peraturan pemerintah serta kebijakannya dapat keluar pada
waktu yang tidak dapat diprediksi. Masa berlakunya pun kadang bersifat
tentatif. Masyarakat pun sering dibingungkan oleh masalah ini. Karena
keterlambatan info, masyarakat dirugikan oleh hal ini. Oleh karena itu,
publikasi kebijakan serta peraturan pemerintah memerlukan media TIK, misalnya
televisi, radio dan internet. Dengan begitu, masyarakat dapat dengan mudah dan
cepat mengetahui peraturan dan kebijakan pemerintah yang sudah maupun baru
keluar.
4)
Tumbuhnya
sikap percaya diri dan motivasi tinggi. Masyarakat memiliki rasa percaya diri yang tinggi dengan adanya
TIK. Hal ini dibuktikan dari fakta-fakta yang ada di dunia maya, misalnya
jejaring sosial. Mereka berani tampil secara terbuka, baik kepada orang yang
dikenalnya bahkan yang tidak kenal sama sekali. Mereka mengekspos pribadinya
dengan memberikan informasi-informasi yang sedang terjadi, baik itu penting
atau tidak. Mereka berlomba-lomba untuk mendapatkan dan menyampaikan info
terkini, hal ini juga dapat memperlihatkan tingkat kompetensi antar individu
pun semakin besar.
5)
Adanya “share”
budaya antar daerah. Kebudayaan
dimiliki oleh setiap kelompok dari setiap daerah dalam setiap bangsa. Tidak
hanya dengan penampilan atau pertunjukkan saja budaya itu dipublikasikan.
Dengan TIK pun, antar kelompok masyarakat dapat menyampaikan kebudayaan yang
dimiliki oleh masing-masing untuk kemudian dipelajari dan dilestarikan. Tidak
hanya dalam satu Negara, tetapi dapat juga antar Negara.
3.
cara menghindari bahaya media komunikasi
a.
Mempertimbangkan pemakaian TIK dalam
pendidikan, khususnya untuk anak di bawah umur yang masih harus dalam
pengawasan ketika sedang melakukan pembelajaran dengan TIK. Analisis untung
ruginya pemakaian.
b.
Tidak menjadikan TIK sebagai media atau
sarana satu-satunya dalam pembelajaran, misalnya kita tidak hanya mendownload
e-book, tetapi masih tetap membeli buku-buku cetak, tidak hanya berkunjung ke
digital library, namun juga masih berkunjung ke perpustakaan.
c.
Pihak-pihak pengajar baik orang tua
maupun guru, memberikan pengajaran-pengajaran etika dalam ber-TIK agar TIK
dapat dipergunakan secara optimal tanpa menghilangkan etika.
d.
Perlu ada kesadaran peran dan kerjasama
antara seluruh pengguna lanyanan TIK.
e.
Menggunakan software yang dirancang
khusus untuk melindungi ‘kesehatan’ anak. Misalnya saja program nany chip atau
parents lock yang dapat memproteksi anak dengan mengunci segala akses yang
berbau seks dan kekerasan.
f.
letakkan komputer di ruang publik rumah,
seperti perpustakaan, ruang keluarga, dan bukan di dalam kamar anak. Meletakkan
komputer di dalam kamar anak, menurut Nina akan mempersulit orangtua dalam hal
pengawasan. Anak bisa leluasa mengakses situs porno atau menggunakan games yang
berbau kekerasaan dan sadistis di dalam kamar terkunci. Bila komputer berada di
ruang keluarga, keleluasaannya untuk melanggar aturan pun akan terbatas karena
ada anggota keluarga yang lalu lalang.
g.
Untuk mencegah kecanduan orang tua perlu
membuat kesepakatan dengan anak soal waktu bermain komputer. Sehingga pada usia
yang lebih besar, diharapkan anak sudah dapat lebih mampu mengatur waktu dengan
baik.
h.
Pemerintah sebagai pengendali
sistem-sistem informasi seharusnya lebih peka dan menyaring apa-apa saja yang
dapat di akses oleh para pelajar dan seluruh rakyat Indonesia di dunia maya.
Selebihnya, Kementrian juga bisa menyebarkan filter berupa program software
untuk menekan dampak buruk teknologi informasi. Kedua, perlu adanya dukungan
dari orangtua, tokoh budaya hingga kalangan agamawan, untuk mensosialisasikan
tentang saran, manfaat dan sisi positif facebook.
E. PENUTUP
1.
kesimpulan
Pengertian nilai yang telah
dikemukakan oleh pakar-pakar pada dasarnya adalah upaya dalam memberikan
pengertian secara holistik terhadap nilai. Jika seseorang dikatakan bermoral,
itu berarti orang tersebut mewujudkan okodratnya untuk berfungsi berbuat
baik dan benar serta bermanfaat. Karena moral itu sejatinya merupakan kodrat. Manusia,
nilai merupakan hal yang saling berkaitan dan menunjang serta tidak dapat
dipisahkan.
Dalam kasus yang disajikan pada
bagian permasalahan, penyimpangan-penyimpangan yang terjadi pada umumnya
diakibatkan oleh kesalahan pada kontrol orang tua, kurangnya sinkronisasi
antara kemajuan zaman dengan benteng pribadi remaja serta kontrol moral pada
pribadi masing-masing remaja yang masih rendah. Hal itulah yang mengakibatkan
terjadi berbagai penyimpanagn moral yang sebenarnya tidak harus terjadi.
2.
Saran
Sebaiknya perkembangan dan perubahan
zaman diiringi pula dengan perkembangan mentalitas serta benteng masing-masing
pribadi dan segala aspek yang mengelilinginya terutama orang tua. Hal ini
ditujukan untuk mencegah terjadinya berbagai permasalahan yang menyangkut
penyimpangan nilai moral dalam kehidupan manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Herimanto dan
Winarno. 2000. Ilmu sosial dan budaya dasar.
Jakarta: Bumi Aksara.
Wiryanto. 2004.
Pengantar ilmu komunikasi. Jakarta: PT Gransindo Anggota Ikapi.
M. Manandar
Soelaeman. 1986. Ilmu sosial budaya dasar. Bandung: PT Refika Aditama.
Muhamad Ngafifi.
2014. Jurnal pembagunan pendidikan kemajuan teknologi dan pola hidup manusia. Volume
2. Nomor 1. Hal: 33 - 47
Komentar
Posting Komentar